pengertiansosialisasi menurut para ahli 1. Charlotte Buhler Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya. 2. Peter Berger Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. 3. Paul B. Horton Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. 4. Soerjono Soekanto Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja. a. Keluarga Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain : 1. berusaha dekat dengan anak-anaknya 2. mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan 3. mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk 4. memberikan keteladanan yang baik 5. menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas kejawaran. 6. menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga. b. Sekolah Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. Robert Dreeben berpendapat bahwa yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung saja namun juga mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme (universal) dan kekhasan / spesifitas (specifity). c. Teman bermain (kelompok bermain) Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya. d. Media Massa Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Contoh : 1) adegan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat 2) penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton. 3) Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya. e. Lingkungan kerja Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. 1) Lingkungan kerja dalam panti asuhan Orang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan terbentuk kepribadian dengan tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar dan penuh rasa toleransi. 2) Lingkungan kerja dalam perbankan Lingkungan ini dapat membuat seseorang menjadi sangat penuh perhitungan terutama terhadap hal-hal yang bersifat material dan uang. Faktor-faktor interaksi sosial 1. Imitasi Imitasi adalah proses social atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan atau gaya hidup, bahkan apa saja yang dimiliki orang lain. Contoh : a. Dalam lingkungan keluarga Contohnya : cara berbicara, cara berpakaian b. Dalam lingkungan masyarakat Contohnya : Gaya rambut dan pakaian. Faktor-faktor yang mempercepat proses imitasi. a. media audio visual seperti radio, dan televisi serta media cetak (Koran, majalah). b. Makin kompleksnya masyarakat dan makin tingginya interaksi social. 2. Sugesti Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, atau stimulasi yang diberikan oleh seorang individu kepada individu lainnya, sehingga orang yang diberi sugesti melaksanakan apa yang disugestikannya tanpa berpikir lagi secara kritis dan rasional. Sugesti terbentuk berasal dari orang-orang yang memiliki wibawa, kekuasaan, maupun pengaruh besar, dalam lingkungan social. Misalnya ulama, ketua adapt, cendikiawan, sesepuh kampung, dan sebagainya. Sugesti akan berlangsung cepat atau lambat dipengaruhi oleh hal-hal berikut : a. Usia b. Kemampuan intelektual c. Keadaan fisik d. Kepribadian Orang untuk tersugesti diantaranya sebagai berikut : a. Kurang bersikap kritis b. Berpendidikan rendah c. Pemberi sugesti mempunyai otoritas. Contohnya nasihat ulama akan lebih didengar dan dipatuhi dari pada nasihat tokoh intelektual
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Selasa, 05 Februari 2013
pengertiansosialisasi
06.34
No comments
pengertiansosialisasi menurut para ahli 1. Charlotte Buhler Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya. 2. Peter Berger Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. 3. Paul B. Horton Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. 4. Soerjono Soekanto Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja. a. Keluarga Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain : 1. berusaha dekat dengan anak-anaknya 2. mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan 3. mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk 4. memberikan keteladanan yang baik 5. menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas kejawaran. 6. menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga. b. Sekolah Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. Robert Dreeben berpendapat bahwa yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung saja namun juga mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme (universal) dan kekhasan / spesifitas (specifity). c. Teman bermain (kelompok bermain) Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya. d. Media Massa Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Contoh : 1) adegan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat 2) penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton. 3) Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya. e. Lingkungan kerja Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. 1) Lingkungan kerja dalam panti asuhan Orang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan terbentuk kepribadian dengan tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar dan penuh rasa toleransi. 2) Lingkungan kerja dalam perbankan Lingkungan ini dapat membuat seseorang menjadi sangat penuh perhitungan terutama terhadap hal-hal yang bersifat material dan uang. Faktor-faktor interaksi sosial 1. Imitasi Imitasi adalah proses social atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan atau gaya hidup, bahkan apa saja yang dimiliki orang lain. Contoh : a. Dalam lingkungan keluarga Contohnya : cara berbicara, cara berpakaian b. Dalam lingkungan masyarakat Contohnya : Gaya rambut dan pakaian. Faktor-faktor yang mempercepat proses imitasi. a. media audio visual seperti radio, dan televisi serta media cetak (Koran, majalah). b. Makin kompleksnya masyarakat dan makin tingginya interaksi social. 2. Sugesti Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, atau stimulasi yang diberikan oleh seorang individu kepada individu lainnya, sehingga orang yang diberi sugesti melaksanakan apa yang disugestikannya tanpa berpikir lagi secara kritis dan rasional. Sugesti terbentuk berasal dari orang-orang yang memiliki wibawa, kekuasaan, maupun pengaruh besar, dalam lingkungan social. Misalnya ulama, ketua adapt, cendikiawan, sesepuh kampung, dan sebagainya. Sugesti akan berlangsung cepat atau lambat dipengaruhi oleh hal-hal berikut : a. Usia b. Kemampuan intelektual c. Keadaan fisik d. Kepribadian Orang untuk tersugesti diantaranya sebagai berikut : a. Kurang bersikap kritis b. Berpendidikan rendah c. Pemberi sugesti mempunyai otoritas. Contohnya nasihat ulama akan lebih didengar dan dipatuhi dari pada nasihat tokoh intelektual
KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
06.28
No comments
KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
Merupakan
suatu proses dimana dua orang atau kelompok berusaha untuk saling
menyingkirkan/melenyapkan dan atau membuat orang lain tidak berdaya.
Faktor Penyebab Konflik Sosial:
1. Perbedaan kepribadian
2. Perbedaan pendirian
3. Perbedaan kepentingan
4. Perubahan sosial
Bentuk-bentuk Konflik:
1. Konflik antar pribadi
2. Konflik antar kelas sosial
3. Konflik Rasial/antar suku/etnis
4. Konflik Politik
5. Konflik Internasional
Akibat Konflik:
1. Bertambah kuatnya rasa solidaritas antar anggota
2. Timbulnya keretakan kesatuan kelompok
3. Terjadi huru hara
4. Terjadi pergeseran/perubahan nilai budaya
5. Terganggunya ketertiban dalam masyarakat
Penyelesaian konflik:
Dikenal dengan istilah Akomodasi, yang meliputi:
1. Koersi; bentuk
akomodasi yang prosesnya dilaksanakan dengan paksaan. Salah satu pihak
berada dalam kondisi yang lebih lemah dibandingkan dengan pihak lawan.
Koersi dapat bersifat fisik maupun psikis.
2. kompromi; masing-masing pihak yang terlibat konflik saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian bersama.
3. Arbritase;
Cara mencapai kompromi dengan meminta bantuan pihak ketiga yang dipilih
oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang kedudukannya lebih tinggi
dari pihak yang bertikai.
4. Mediasi; Cara
menyelesaikan konflik dengan meminta bantuan pihak ketiga yang bersikap
netral dan bertindak sebagai penasihat tanpa memiliki wewenang untuk
mengambil keputusan.
5. Konsiliasi; Usaha mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang bertikai untuk mencapai persetujuan bersama.
6. Toleransi; Bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal dalam wujud saling menghargai, menghormati, dan tidak saling curiga.
7. Stalemate;
Masing-masing pihak yang terlibat konflik karena kekuatannya seimbang,
terhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan
8. Ajudikasi: Bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan.
INTERSEKSI
Merupakan persilangan keanggotaan warga masyarakat dalam suatu kelompok sosial. Persilangan terjadi antar suku, agama, ras, dll.
KONSOLIDASI
Merupakan penguatan keanggotaan warga masyarakat dalam suatu kelompok sosial, meliputi kesatuan atau perhimpunan dalam suku, agama, dll.
Interseksi dan konsolidasi memiliki pengaruh yang cukup besar untuk mendorong terciptanya Integrasi Sosial. Integrasi sosial adalah Penyatuan berbagai unsur dalam masyarakat sehingga menjadi satu kebulatan yang utuh.
PENYIMPANGAN SOSIAL
06.23
No comments
- PENYIMPANGAN SOSIAL
- 2. PENGERTIAN PENYIMPANGAN• Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.• Atau, penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.
- 3. PENGERTIAN PENYIMPANGAN SOSIALperilaku menyimpang adalah semuatindakan yang menyimpang darinorma yang berlaku dalam sistemsosial dan menimbulkan usaha darimereka yang berwenang dalamsistem itu untuk memperbaikiperilaku menyimpang
- 4. PENYIMPANGAN DIBAGI MENJADI DUA BENTUK• Penyimpangan Primer (Primary Deviation)• Penyimpangan Sekunder (secondary deviation)
- 5. PENYIMPANGAN PRIMER• Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat• Contohnya: Menunggak iuran listrik dan telepon, melanggar rambu-rambu lalu lintas, ngebut di jalanan, dsb.
- 6. PENYIMPANGAN SEKUNDER• Penyimpangan yang berupa perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang.• Penyimpangan ini tidak bisa ditolerir oleh masyarakat.• Contohnya: Pemabuk, pengguna obat-obatan terlarang, pemerkosa, pelacuran, pembunuh, p erampok dan penjudi.
- 7. FAKTOR-FAKTOR PENYIMPANGAN SOSIAL• Longgar/tidaknya nilai dan norma.• Sosialisasi yang tidak sempurna.• Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang.
- 8. PENYEBAB PERILAKU MENYIMPANG• Biologis Berdasarkan ciri-ciri biologis tertentu orang dapat diidentifikasikan. Ciri-ciri fisik tersebut antara lain: bentuk muka, kedua alis yang menyambung menjadi satu dsb.• Psikologis Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian retak atau kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan dan atau traumatik.• Sosiologis Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada kaitannya dengan sosialisasi yang kurang tepat. Individu tidak dapat menyerap norma-norma kultural budayanya atau individu yang menyimpang harus belajar bagaimana melakukan penyimpangan
- 9. JENIS-JENIS PENYIMPANGAN• Penyimpangan Individual (Individual Deviation)• Penyimpangan Kolektif (Group Deviation)
- 10. KATEGORI TINDAK PENYIMPANGAN INDIVIDUAL• Penyalahgunaan narkoba• Proses sosialisasi yang tidak sempurna• Pelacuran• Penyimpangan seksual• Tindak kejahatan/kriminal• Gaya hidup
- 11. PENYALAHGUNAAN NARKOBA• Narkotika (candu, ganja, putau)• Psikotropika (ectassy, magadon, amphetamin)• Alkoholisme.
- 12. BEBERAPA JENIS PENYIMPANGAN SEKSUAL• a)Lesbianisme dan Homosexual• b) Sodomi• c) Transvestitisme• d) Sadisme• e) Pedophilia• f) Perzinaan• g) Kumpul kebo
- 13. GAYA HIDUP MENYIMPANG• Sikap arogansi• Sikap eksentrik
- 14. PENYIMPANGAN KOLEKTIF• Kenakalan remaja• Tawuran/perkelahian pelajar• Penyimpangan kebudayaan
- 15. DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL• Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Diri Sendiri/ Individu.• Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok
- 16. DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL TERHADAP DIRI SENDIRI/ INDIVIDU• Terkucil• Terganggunya perkembangan jiwa• Rasa bersalah
- 17. DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL TERHADAP MASYARAKAT/KELOMPOK• Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok• Seperti: tindak kejahatan, tindak kekerasan seorang kadangkala hasil penularan seorang individu lain, sehingga tindak kejahatan akan muncul berkelompok dalam masyarakat• Terganggunya keseimbangan sosial• Pudarnya nilai dan norma
- 18. USAHA MENGANTISIPASI DANMENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL• Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan Sosial• Upaya-upaya Mengatasi Penyimpangan Sosial• Sikap Yang Cocok Dalam Menghadapi Penyimpangan Sosial
- 19. ANTISIPASI PENYIMPANGAN SOSIAL• Antisipasi adalah usaha sadar yang berupa sikap, perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang melalui langkah-langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi.
- 20. UPAYA MENGANTISIPASI PENYIMPANGAN SOSIAL• Penanaman nilai dan norma yang kuat.• Penanaman nilai dan norma yang kuat• Berkepribadian Kuat dan Teguh
- 21. TUJUAN PROSES SOSIALISASI ANTARA LAIN:• Pembentukan konsep diri• Pengembangan keterampilan• Pengendalian diri• Pelatihan komunikasi• Pembiasaan aturan.
- 22. UPAYA MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL• Sanksi yang tegas• Giatkan penyuluhan-penyuluhan• Rehabilitasi sosial
- 23. SIKAP YANG COCOK DALAM MENGHADAPI PENYIMPANGAN SOSIAL • Tidak mudah terpengaruh • Berpikir positif (Positive Thinking) • Berpikir positif (Positive Thinking)
- 24. PEMAHAMAN PENYIMPANGAN SOSIAL• Penanaman misalnya dilarang merokok, penyalahgunaan narkoba, nilai dan norma, pendidikan seks, seks pra nikah, pendidikan agama, tindak kejahatan/kriminal• Pelaksanaan aturan keluarga, tata tertib sekolah yang disiplin• Berkepribadian dengan melakukan kebiasaan baik, sikap terpuji, dan mandiri.• Melakukan sosialisasi dengan penyuluhan- penyuluhan.• Melakukan rehabilitasi agar bisa sembuh dari penyakit sosial yang dideritanya.
06.21
No comments
DEFINISI SOSIOLOGI
- Pitirim Sorokin : ilmu yang mempelajari hubungan serta pengaruh timbal balik antar aneka gejala sosial, mau pun antar gejala sosial dan non gelala sosial serta ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
- Roucek dan Warren : ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok
- William F.Ogburn dan Meyer F.Nimkoff : penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya adalah organisasi sosial
- J.A.A.A. van Doorn dan C.J Lammer : ilmu pengetahuan tentang struktur -struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat labil
- Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi : ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial
PEMBERDAYAAN HUKUM PEREMPUAN UNTUK MELAWAN KEMISKINAN
06.20
No comments
PEMBERDAYAAN HUKUM PEREMPUAN UNTUK MELAWAN KEMISKINAN
Pemberdayaan merupakan proses peningkatan
kapasitas seseorang atau kelompok dalam menentukan pilihan guna melakukan suatu
aksi atau output yang di inginkan. Pemberdayaan merupakan kombinasi antara dua
faktor yang saling terkait yakni agen (agency) dan struktur peluang. Agency
yang di maksud adalah kemampuan seseorang dalam menentukan pilihan yang berarti
baginya. Sedangkan struktur peluang adalah berbagai aspek yang membuat
seseorang dapat berbuat sesuatu karena kemampuan untuk memilih. Dengan
demikian, pemberdayaan dapat diartikan sebagai: dalam situasi ketika terdapat
ketidak seimbangan relasi kekuasaan, maka seseorang yang memiliki kapasitas
yang memadai mampu melakukan pilihan-pilihan yang efektif serta dapat
memperoleh keuntungan dari berbagai upaya/proyek yang berusaha menekan angka
kemiskinan.
Fakta tentang persoalan hukum yang memiskinkan
perempuan ini sangat perlu dipelajari karena membuat kita akan lebih mudah
memahami persoalan perempuan khususnya perempuan pedesaan. Persoalan hukum ini
diantara lain menyangkut perkawinan dan perceraian, pembagian harta bersama dan
warisan, diskriminasi upah serta berbagai bentuk kekerasan yang di alami oleh
perempuan. Perkawinan dan perceraian sendiri merupakan oleh pengaruh budaya
masyarakat setempat yamg melegalkan menikah di usia muda dan adanya perceraian
semena-semena terhadap kaum perempuan karena suaminya ingin menikah lagi.
Seperti juga perkawinan dan perceraian, dalam pembagian harta bersama terdapat
ketidakadilan karena alasan adat yang tidak memberikan kesempatan pada
perempuan untuk mengurus dan menetukan tujuan hidupnya sendiri. Demikian juga
halnya dalam hal diskriminasi upah dan kekerasan yang dialami oleh perempuan
baik fisik maupun psikis. Bisa disimpulkan dalam jurnal ini adat atau kebiasan
masyarakat telah menyumbangkan kemiskinan pada perempuan khususnya perempuan
pedesaan.
Oleh sebab itu pemberdayaan hukum bagi
perempuan sangat diperlukan karena memiliki tujuan agar pengetahuan perempuan
akan hukum dan masalahnya bertambah sehingga bisa digunakan untuk menghadapi
persoalannya yang akan datang dan perempuan tidak selalu dibodohi dan
dimanfaatkan saja.
stratifikasi sosial
05.30
No comments
. |
Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification) Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja. Contoh:
|
||||||
b. |
Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification) Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh:
|
||||||
c. |
Stratifikasi Sosial Campuran Stratifikasi sosial c a m p u r a n m e r u p a k a n kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya, seorang Bali b e r k a s t a Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta. |
struktur sosial
05.24
No comments
Definisi Struktur Sosial
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau horizontal.
Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
$$ George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
$$ George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
$$ William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
$$ Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
B. Ciri-ciri Struktur Sosial
1. Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.
Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2. Berkaitan erat dengan kebudayaan
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb: a. Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3. Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
C. Fungsi Struktur Sosial
1. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
2. Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
D. Bentuk Struktur Sosial
Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri tersendiri.
SRATIFIKASI SOSIAL
05.18
No comments
SRATIFIKASI SOSIAL
A. Pengertian Stratifikasi
(pelapisan) Sosial
Stratifikasi sosial adalah pembedaan
penduduk atau masyarkat ke dalam kelas-kelas secara hierarkis (bertingkat). Ada
beberapa pendapat tentang stratifikasi sosial :
Menurut Max Weber, stratifikasi
sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial
tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarki menurut dimensi kekuasaan privelese
dan prestise. Sedangkan James C. Scot, mengatakan bahwa sistem pelapisan sosial
akan melahirkan mitos atau rasionalnya sendiri untuk menerangkan apa sebabnya
orang tertentu harus di anggap lebih tinggi kedudukannya dari orang lain.
B. Proses Terjadinya Stratfikasi
(lapisan) Sosial
Sistem lapisan masyarakat dapat
terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Pembentuk
sistem lapisan tersebut ialah kepandaian, tingkat umur (yang senior), dan
mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu. Akan tetapi, ada pula yang
dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Hal itu
biasanya berkaitan dengan pembagian
kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi-organisasi formal seperti
pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata atau perkumpulan.
C. Sifat-Sifat Pelapisan Sosial
Dilihat dari sifatnya pelapisan
dibagi menjadi 3 yaitu :
Pelapisan sosial tertutup yaitu
pelapisan sosial yang membatasi kemungkinan seseorang untuk berpindah lapisan
baik dari lapisan rendah ke lapisan yang tinggi maupun sebaliknya. Di dalam
sistem yang demikian, satu-satunya jalan untuk menjadi anggota suatu lapisan
dalam masyarakat adalah kelahiran. Sistem sosial tertutup jelas terlihat pada masyarakat
india yang berkasta atau di dalam masyarakat yang feodal, serta dalam
masyarakat yang lapisannya tergantung pada perbedaan-perbedaan rasial. Dalam
masyarakat India, keanggotaanya berlaku seumur hidup, perkawinannya bersifat
endogami, prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan, kasta terikat oleh
kedudukan yang secara tradisional telah ditentukan, dll.
Pelapisan sosial terbuka yaitu
pelapisan sosial dimana setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk
naik ke lapisan sosial yang lebih tinggi karena kemampuan dan kecakapannya
sendiri atau turun (jatuh) ke lapisan yang lebih rendah bagi mereka yang tidak
cakap dan tidak beruntung. Pada umumnya sistem terbuka ini memberi perangsang
yang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat untuk dijadikan landasan
pembangunan masyarakat daripada sistem yang tertutup. Contoh pelapisan sosial
terbuka banyak ditemukan pada masyarakat di negara industri maju dan pada
masyarakat demokrasi pada umumnya, termasuk di Indonesia.
Pelapisan sosial campuran yaitu
pelapisan sosial di mana masyarakat menggunakan lapisan sosial secara terbuka
pada suatu bidang dan pada bidang yang lain menggunakan pelapisan sosial secara
tertutup. Sistem lapisan sosial campuran dijumpai pada masyarakat Bali.
Meskipun secara budaya masyarakatnya terbagi dalam empat kasta yakni Brahmana,
Satria, Waisya, dan Sudra, akan tetapi dalam bidang ekonomi mereka menggunakan
pelapisan sosial yang bersifat terbuka karena setiap orang tanpa memandang
kelas atau kastanya dapat mencapai kedudukan yang lebih tinggi berdasarkan
kemampuan dan kecakapannya masing-masing. Jadi dapat saja seorang dari kalangan
Sudra menjadi pengusaha sukses dan terpandang dalam masyarakat. Kehidupan
sistem kasta di Bali umumnya terlihat jelas dalam hubungan perkawinan. Dan bagi
seorang gadis suatu kasta tertentu, umumnya dilarang bersuamikan seseorang dari
kasta yang lebih rendah. Jika itu terjadi maka gadis tersebut akan dikucilkan
bahkan tidak dianggap dalam masyarakat dan dibuang.
D. Dasar lapisan masyarakat
Biasanya pada lapisan atas tidak
hanya memiliki satu macam saja dari apa yang dihargai oleh masyarakat. Akan
tetapi, kedudukannya yang tinggi itu bersifat kumulatif. Artinya, mereka yang
mempunyai uang banyak akan mudah sekali mendapatkan tanah, kekuasaan dan
mungkin juga kehormatan. Ukuran atau kriteria yang biasa dipakai untuk
menggolong-golongkan anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan adalah ukuran
kekayaan, ukuran keku asaan, ukuran kehormatan, dan ukuran ilmu pengetahuan.
Ukuran-ukuran tersebut tidaklah bersifat limitatif karena masih ada
ukuran-ukuran lain yang dapat digunakan. Akan tetapi, ukuran-ukuran diatas amat
menentukan sebagai dasar timbulnya sistem lapisan dalam masyarakat.
·
Hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan
masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedudukan diartikan
sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Berdasarkan
cara memperolehnya kedudukan dibedakan menjadi : a.) Ascribed Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat
yang diperoleh karena kelahiran. Contoh : Seperti yang ada di kesultanan
Ngayogyakarto, kita tahu gelar dan kedudukan sebagai seorang raja/sultan
sekaligus diperoleh dari kelahiran secara turun temurun dimana Sri Sultan Juga
menjabat sebagai Gubernur DIY. Kedudukan sebagai penguasa didapat atas
penetapan bukan dari pemilihan langsung oleh rakyat Yogyakarta itu sendiri, hal
ini yang waktu itu menjadi topik terhangat bahkan hingga kini masih di
bicarakan. MONARKI DALAM DEMOKRASI masih dalam perdebatan dikalangan elit
birokrasi negeri ini, ada sebagian yang menginginkan itu tetap ada tapi juga
banyak yang menginginkan adanya demokrasi, dengan diadakannya pemilihan
langsung wakil rakyat (gubernur) oleh rakyat. Rakyat Yogyakarta sendiri
menginginkan Sri Sultan Hamengkubuwono X tetap menjadi Gubernur karena menurut
mereka walaupun pemilihan Gubernur dilakukan secara langsung, jika Sri Sultan
mencalonkan diri tetap saja mereka akan memilih beliau. Menurut saya, itu hanya
akan membuang-buang biaya saja apabila demokrasi diterapkan di Daerah Istimewa
Yogyakarta dan merupakan hal yang sia-sia. Seharusnya pemerintah tidak perlu
mengangkat topik ini serta mengotak-atik tatanan yang sudah ada daerah ini,
yang membuat rakyat Yogayakarta marah dan melakukan protes, menuduh pemerintah
sudah tidak lagi ingat akan sejarah kota Yogyakarta. Dengan adanya kasus ini,
pemerintah dituntut bijaksana dalam menyelesaikan masalah, agar keberagaman
sebagai bangsa yang multikultural tetap terjaga dan tidak mengalami perpecahan.
b.) Achieved Status merupakan
kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja dan
hasil kerja kerasnya sendiri. Misalnya seseorang dari keluarga yang kurang
mampu menjadi Kepala Sekolah, disini ia telah melakukan mobilitas sosial secara
vertikal sekaligus telah mendapatkan kedudukan melalui usahanya sendiri karena
kedudukannya tersebut tidak didapat secara langsung dari ia lahir. Begitu juga
dengan profesi lainnya. c.) Assigned
Status ialah kedudukan yang didapat atas pemberian orang lain yang dianggap
telah berjasa dan telah memperjuangkan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Akan tetapi,
kadang-kadang kedudukan tersebut diberikan karena seseorang telah lama menduduki
suatu kepangkatan tertentu, misalnya seorang pegawai negeri. Contoh yang paling
tepat untuk menggambarkan ialah gelar pahlawan yang dberikan oleh pemerintah
kepada pejuang yang secara tidak langsung mengangkat kedudukannya di mata
masyarakat.
·
Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Kedudukan dan
peranan tidak dapat dipisahkan, karena yang satu tergantung pada yang lain dan
sebaliknya. Setiap orang mempunyai peranan lebih dari satu yang saling
berhubungan. Misalnya seorang anak juga seorang mahasiswa, ketua BEM REMA, dan
masih banyak perangkat peran lainnya yang ia sandang.
Jadi dapat dilihat bahwa setiap
individu menduduki status/kedudukan tertentu dalam masyarakat serta menjalankan
suatu peranan. Ketika seorang individu menduduki suatu kedudukan serta
menjalankan sebuah peranan terkadang dihadapkan pada pertentangan yang
berkaitan dengan status dan peranannya, konflik status dan konflik peranan akan
timbul apabila seseorang harus memilih salah satu diantara keduanyafaktor-faktor mobilitas sosial
05.13
No comments
Faktor-faktor mobilitas sosial
v Faktor-faktor yang mendorong mobilitas sosial adalah :
a. status sosial
b. situasi politik
c. pembagian kerja
d. komunikasi yang bebas
e. perubahan kondisi sosial
f. pertumbuhan penduduk
g. tingkat fertilitas
h. ekspansi teritorial gerak populasi
v Cara-cara yang dilakukan untuk melakukan mobilitas sosial, khususnya mobilitas sosial vertikal ke atas adalah :
a. perubahan standar hidup
b. perubahan tempat tinggal
c. perubahan tingkah laku
d. perkawinan
e. bergabung dengan organisasi teretntu
v Faktor-faktor yang menhgambat mobilitas sosial adalah :
a. perbedaan ras dan kepercayaan
b. diskriminasi kelas
c. kemiskinan
d. pengaruh sosialisasi yang sangat kuat
e. perbedaan jenis kelamin
D. Saluran-saluran mobilitas sosial
v Saluran-saluran mobilitas sosial adalah :
a. angkatan bersenjata
b. lembaga-lembaga keagamaan
c. lembaga pendidikan sekolah
d. organisasi atau perserikatan ekonomi
e. organisasi keahlian
E. dampak mobilitas sosial
v Akibat-akibat mobilitas sosial :
a. mendorong seseorang untuk maju
b. mempercepat perubahan sosial
c. menimbulakn kecemasan dan ketegangan
d. keretakan hubungan dalam kelompok
e. menimbulkan pertentangan atau konflik seperti:
- antarpribadi,antarkelas,antar kelompok dan antargenerasi
mobilitas sosial
05.10
No comments
- Mobilitas sosial berdasarkan tipe
- Mobilitas sosial vertikal
Perpindahan individu atau objek dari suatu kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
Dibedakan menjadi 2 :
1. mobilitas sosial naik ( social climbing mobility atau upward mobility )
Dua bentuk social climbing :
- masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi
- membentuk kelompok baru dan mendapatkan posisi yang lebih tinggi
contoh : Pak Andi yang berkedudukan sebagai Office Boy (OB) diangakat
pangkatnya menjadi ketua HRD di kantor tempat Ia bekerja.
2.mobilitas sosial turun ( social sinking mobility atau downward mobility )
Dua bentuk social sinking :
- trurunya kedudukan
- turunnya derajat kelompok
contoh : Bu Rena yang berkedudukan sebagai Dirut (Direktur Utama) di
kantornya tetapi karena Ia depresi maka ia diturunkan menjadi
pegawai biasa di kantornya.
- Mobilitas sosial horizontal
Peralihan individu atau kelompok sosial dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Contoh : Pak Dedi seorang penjual mie ayam, suatu ketika Ia memutuskan untuk
Berganti profesi menjadi seorang penjual soto. Pekerjaan Pak Dedi ber-
ubah anamun status sosialnya tetap pada derajat yang sama.
- Mobilitas sosial lateral
Mobilitas ini disebut pula mobilitas geografis.
Perpindahan
orang-orang, baik secara perorangan maupun kelompok, dari satu unit
wilayah ke wilayah lain dan secara tidak langsung mengubah status sosial
seseorang.
Contoh : transmigrasi,urbanisasi dan migrasi.
- Mobilitas struktural
Menurut
Bassis, mobilitas ini disebabkan oleh inovasi teknologi, urbanisasi,
pertumbuhan ekonomi, peperangan, dan kejadian-kejadian lainnya yang
mengubah struktur dan jenis kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Contoh : berubahnya pekerjaan suatu masyarakat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri.
Langganan:
Postingan (Atom)