Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 05 Februari 2013

pengertiansosialisasi

 

pengertiansosialisasi menurut para ahli 1. Charlotte Buhler Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya. 2. Peter Berger Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. 3. Paul B. Horton Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. 4. Soerjono Soekanto Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja. a. Keluarga Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain : 1. berusaha dekat dengan anak-anaknya 2. mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan 3. mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk 4. memberikan keteladanan yang baik 5. menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas kejawaran. 6. menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga. b. Sekolah Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. Robert Dreeben berpendapat bahwa yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung saja namun juga mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme (universal) dan kekhasan / spesifitas (specifity). c. Teman bermain (kelompok bermain) Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya. d. Media Massa Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Contoh : 1) adegan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat 2) penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton. 3) Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya. e. Lingkungan kerja Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. 1) Lingkungan kerja dalam panti asuhan Orang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan terbentuk kepribadian dengan tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar dan penuh rasa toleransi. 2) Lingkungan kerja dalam perbankan Lingkungan ini dapat membuat seseorang menjadi sangat penuh perhitungan terutama terhadap hal-hal yang bersifat material dan uang. Faktor-faktor interaksi sosial 1. Imitasi Imitasi adalah proses social atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan atau gaya hidup, bahkan apa saja yang dimiliki orang lain. Contoh : a. Dalam lingkungan keluarga Contohnya : cara berbicara, cara berpakaian b. Dalam lingkungan masyarakat Contohnya : Gaya rambut dan pakaian. Faktor-faktor yang mempercepat proses imitasi. a. media audio visual seperti radio, dan televisi serta media cetak (Koran, majalah). b. Makin kompleksnya masyarakat dan makin tingginya interaksi social. 2. Sugesti Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, atau stimulasi yang diberikan oleh seorang individu kepada individu lainnya, sehingga orang yang diberi sugesti melaksanakan apa yang disugestikannya tanpa berpikir lagi secara kritis dan rasional. Sugesti terbentuk berasal dari orang-orang yang memiliki wibawa, kekuasaan, maupun pengaruh besar, dalam lingkungan social. Misalnya ulama, ketua adapt, cendikiawan, sesepuh kampung, dan sebagainya. Sugesti akan berlangsung cepat atau lambat dipengaruhi oleh hal-hal berikut : a. Usia b. Kemampuan intelektual c. Keadaan fisik d. Kepribadian Orang untuk tersugesti diantaranya sebagai berikut : a. Kurang bersikap kritis b. Berpendidikan rendah c. Pemberi sugesti mempunyai otoritas. Contohnya nasihat ulama akan lebih didengar dan dipatuhi dari pada nasihat tokoh intelektual

KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

 

KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

Merupakan suatu proses dimana dua orang atau kelompok berusaha untuk saling menyingkirkan/melenyapkan dan atau membuat orang lain tidak berdaya.
Faktor Penyebab Konflik Sosial:
1.        Perbedaan kepribadian
2.        Perbedaan pendirian
3.        Perbedaan kepentingan
4.        Perubahan sosial
Bentuk-bentuk Konflik:
1.        Konflik antar pribadi
2.        Konflik antar kelas sosial
3.        Konflik Rasial/antar suku/etnis
4.        Konflik Politik
5.        Konflik Internasional

Akibat Konflik:
1.        Bertambah kuatnya rasa solidaritas antar anggota
2.        Timbulnya keretakan kesatuan kelompok
3.        Terjadi huru hara
4.        Terjadi pergeseran/perubahan nilai budaya
5.        Terganggunya ketertiban dalam masyarakat
Penyelesaian konflik:
Dikenal dengan istilah Akomodasi, yang meliputi:
1.        Koersi; bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan dengan paksaan. Salah satu pihak berada dalam kondisi yang lebih lemah dibandingkan dengan pihak lawan. Koersi dapat bersifat fisik maupun psikis.
2.        kompromi; masing-masing pihak yang terlibat konflik saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian bersama.
3.        Arbritase; Cara mencapai kompromi dengan meminta bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang kedudukannya lebih tinggi dari pihak yang bertikai.
4.        Mediasi; Cara menyelesaikan konflik dengan meminta bantuan pihak ketiga yang bersikap netral dan bertindak sebagai penasihat tanpa memiliki wewenang untuk mengambil keputusan.
5.        Konsiliasi; Usaha mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang bertikai untuk mencapai persetujuan bersama.
6.        Toleransi; Bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal dalam wujud saling menghargai, menghormati, dan tidak saling curiga.
7.        Stalemate; Masing-masing pihak yang terlibat konflik karena kekuatannya seimbang, terhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan
8.        Ajudikasi: Bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan.


INTERSEKSI
Merupakan persilangan keanggotaan warga masyarakat dalam suatu kelompok sosial. Persilangan terjadi antar suku, agama, ras, dll.

KONSOLIDASI
Merupakan penguatan keanggotaan warga masyarakat dalam suatu kelompok sosial, meliputi kesatuan atau perhimpunan dalam suku, agama, dll.

Interseksi dan konsolidasi memiliki pengaruh yang cukup besar untuk mendorong terciptanya Integrasi Sosial. Integrasi sosial adalah Penyatuan berbagai unsur dalam masyarakat sehingga menjadi satu kebulatan yang utuh.

PENYIMPANGAN SOSIAL

  •  
  • PENYIMPANGAN SOSIAL
  • 2. PENGERTIAN PENYIMPANGAN• Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.• Atau, penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.
  • 3. PENGERTIAN PENYIMPANGAN SOSIALperilaku menyimpang adalah semuatindakan yang menyimpang darinorma yang berlaku dalam sistemsosial dan menimbulkan usaha darimereka yang berwenang dalamsistem itu untuk memperbaikiperilaku menyimpang
  • 4. PENYIMPANGAN DIBAGI MENJADI DUA BENTUK• Penyimpangan Primer (Primary Deviation)• Penyimpangan Sekunder (secondary deviation)
  • 5. PENYIMPANGAN PRIMER• Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat• Contohnya: Menunggak iuran listrik dan telepon, melanggar rambu-rambu lalu lintas, ngebut di jalanan, dsb.
  • 6. PENYIMPANGAN SEKUNDER• Penyimpangan yang berupa perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang.• Penyimpangan ini tidak bisa ditolerir oleh masyarakat.• Contohnya: Pemabuk, pengguna obat-obatan terlarang, pemerkosa, pelacuran, pembunuh, p erampok dan penjudi.
  • 7. FAKTOR-FAKTOR PENYIMPANGAN SOSIAL• Longgar/tidaknya nilai dan norma.• Sosialisasi yang tidak sempurna.• Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang.
  • 8. PENYEBAB PERILAKU MENYIMPANG• Biologis Berdasarkan ciri-ciri biologis tertentu orang dapat diidentifikasikan. Ciri-ciri fisik tersebut antara lain: bentuk muka, kedua alis yang menyambung menjadi satu dsb.• Psikologis Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian retak atau kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan dan atau traumatik.• Sosiologis Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada kaitannya dengan sosialisasi yang kurang tepat. Individu tidak dapat menyerap norma-norma kultural budayanya atau individu yang menyimpang harus belajar bagaimana melakukan penyimpangan
  • 9. JENIS-JENIS PENYIMPANGAN• Penyimpangan Individual (Individual Deviation)• Penyimpangan Kolektif (Group Deviation)
  • 10. KATEGORI TINDAK PENYIMPANGAN INDIVIDUAL• Penyalahgunaan narkoba• Proses sosialisasi yang tidak sempurna• Pelacuran• Penyimpangan seksual• Tindak kejahatan/kriminal• Gaya hidup
  • 11. PENYALAHGUNAAN NARKOBA• Narkotika (candu, ganja, putau)• Psikotropika (ectassy, magadon, amphetamin)• Alkoholisme.
  • 12. BEBERAPA JENIS PENYIMPANGAN SEKSUAL• a)Lesbianisme dan Homosexual• b) Sodomi• c) Transvestitisme• d) Sadisme• e) Pedophilia• f) Perzinaan• g) Kumpul kebo
  • 13. GAYA HIDUP MENYIMPANG• Sikap arogansi• Sikap eksentrik
  • 14. PENYIMPANGAN KOLEKTIF• Kenakalan remaja• Tawuran/perkelahian pelajar• Penyimpangan kebudayaan
  • 15. DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL• Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Diri Sendiri/ Individu.• Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok
  • 16. DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL TERHADAP DIRI SENDIRI/ INDIVIDU• Terkucil• Terganggunya perkembangan jiwa• Rasa bersalah
  • 17. DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL TERHADAP MASYARAKAT/KELOMPOK• Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok• Seperti: tindak kejahatan, tindak kekerasan seorang kadangkala hasil penularan seorang individu lain, sehingga tindak kejahatan akan muncul berkelompok dalam masyarakat• Terganggunya keseimbangan sosial• Pudarnya nilai dan norma
  • 18. USAHA MENGANTISIPASI DANMENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL• Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan Sosial• Upaya-upaya Mengatasi Penyimpangan Sosial• Sikap Yang Cocok Dalam Menghadapi Penyimpangan Sosial
  • 19. ANTISIPASI PENYIMPANGAN SOSIAL• Antisipasi adalah usaha sadar yang berupa sikap, perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang melalui langkah-langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi.
  • 20. UPAYA MENGANTISIPASI PENYIMPANGAN SOSIAL• Penanaman nilai dan norma yang kuat.• Penanaman nilai dan norma yang kuat• Berkepribadian Kuat dan Teguh
  • 21. TUJUAN PROSES SOSIALISASI ANTARA LAIN:• Pembentukan konsep diri• Pengembangan keterampilan• Pengendalian diri• Pelatihan komunikasi• Pembiasaan aturan.
  • 22. UPAYA MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL• Sanksi yang tegas• Giatkan penyuluhan-penyuluhan• Rehabilitasi sosial
  • 23. SIKAP YANG COCOK DALAM MENGHADAPI PENYIMPANGAN SOSIAL • Tidak mudah terpengaruh • Berpikir positif (Positive Thinking) • Berpikir positif (Positive Thinking)
  • 24. PEMAHAMAN PENYIMPANGAN SOSIAL• Penanaman misalnya dilarang merokok, penyalahgunaan narkoba, nilai dan norma, pendidikan seks, seks pra nikah, pendidikan agama, tindak kejahatan/kriminal• Pelaksanaan aturan keluarga, tata tertib sekolah yang disiplin• Berkepribadian dengan melakukan kebiasaan baik, sikap terpuji, dan mandiri.• Melakukan sosialisasi dengan penyuluhan- penyuluhan.• Melakukan rehabilitasi agar bisa sembuh dari penyakit sosial yang dideritanya.

DEFINISI SOSIOLOGI

Sosiologi menurut para beberapa teori adalah sebagai berikut :

  1. Pitirim Sorokin  : ilmu yang mempelajari hubungan serta pengaruh  timbal balik antar aneka    gejala sosial, mau pun antar gejala sosial dan non gelala sosial serta ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
  2. Roucek dan Warren : ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok
  3. William F.Ogburn dan Meyer F.Nimkoff : penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya adalah organisasi sosial
  4. J.A.A.A. van Doorn dan C.J Lammer : ilmu pengetahuan tentang struktur -struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat labil
  5. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi : ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial

PEMBERDAYAAN HUKUM PEREMPUAN UNTUK MELAWAN KEMISKINAN

PEMBERDAYAAN HUKUM PEREMPUAN UNTUK MELAWAN KEMISKINAN


Pemberdayaan merupakan proses peningkatan kapasitas seseorang atau kelompok dalam menentukan pilihan guna melakukan suatu aksi atau output yang di inginkan. Pemberdayaan merupakan kombinasi antara dua faktor yang saling terkait yakni agen (agency) dan struktur peluang. Agency yang di maksud adalah kemampuan seseorang dalam menentukan pilihan yang berarti baginya. Sedangkan struktur peluang adalah berbagai aspek yang membuat seseorang dapat berbuat sesuatu karena kemampuan untuk memilih. Dengan demikian, pemberdayaan dapat diartikan sebagai: dalam situasi ketika terdapat ketidak seimbangan relasi kekuasaan, maka seseorang yang memiliki kapasitas yang memadai mampu melakukan pilihan-pilihan yang efektif serta dapat memperoleh keuntungan dari berbagai upaya/proyek yang berusaha menekan angka kemiskinan.
 Fakta tentang persoalan hukum yang memiskinkan perempuan ini sangat perlu dipelajari karena membuat kita akan lebih mudah memahami persoalan perempuan khususnya perempuan pedesaan. Persoalan hukum ini diantara lain menyangkut perkawinan dan perceraian, pembagian harta bersama dan warisan, diskriminasi upah serta berbagai bentuk kekerasan yang di alami oleh perempuan. Perkawinan dan perceraian sendiri merupakan oleh pengaruh budaya masyarakat setempat yamg melegalkan menikah di usia muda dan adanya perceraian semena-semena terhadap kaum perempuan karena suaminya ingin menikah lagi. Seperti juga perkawinan dan perceraian, dalam pembagian harta bersama terdapat ketidakadilan karena alasan adat yang tidak memberikan kesempatan pada perempuan untuk mengurus dan menetukan tujuan hidupnya sendiri. Demikian juga halnya dalam hal diskriminasi upah dan kekerasan yang dialami oleh perempuan baik fisik maupun psikis. Bisa disimpulkan dalam jurnal ini adat atau kebiasan masyarakat telah menyumbangkan kemiskinan pada perempuan khususnya perempuan pedesaan.
Oleh sebab itu pemberdayaan hukum bagi perempuan sangat diperlukan karena memiliki tujuan agar pengetahuan perempuan akan hukum dan masalahnya bertambah sehingga bisa digunakan untuk menghadapi persoalannya yang akan datang dan perempuan tidak selalu dibodohi dan dimanfaatkan saja.

stratifikasi sosial

.
Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)

Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja. Contoh: 
- Sistem kasta.
Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana.
- Rasialis.
Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih.
- Feodal.
Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/majikan.
b.
Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)


Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh:
- Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
- Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
c.
Stratifikasi Sosial Campuran

Stratifikasi sosial c a m p u r a n m e r u p a k a n kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya, seorang Bali b e r k a s t a Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta. 

struktur sosial


 


Definisi Struktur Sosial
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau horizontal.
Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
$$     George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
$$     George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar  dalam kehidupan sehari-hari.
$$     William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
$$     Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
B. Ciri-ciri Struktur Sosial
1. Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.
Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2. Berkaitan erat dengan kebudayaan
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb: a. Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3. Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
C. Fungsi Struktur Sosial
1. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
2.   Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
D. Bentuk Struktur Sosial
Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri tersendiri.